doa agar musuh bangkrut
DoaMemulai Usaha Dagang 1 "Allaahumma innii a'uudzubika minal hadami wataraddii wal ghammi wal gharaqi qal hariiq." Arti, "Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kehancuran (dalam usaha), terjatuh (bangkrut), tenggelam dan kebakaran". (HR. Ahmad, Tirmidzi, dan Abu Dawud) 12. Doa Memulai Usaha Dagang 2
Musuhtidak pernah beristirahat, terutama ketika seorang lelaki telah memutuskan untuk pergi dan mengejar tujuan keberadaannya. Hari ini kita akan berurusan dengan doa perang untuk menghancurkan rancangan musuh. Musuh tidak pernah beristirahat, terutama ketika seorang lelaki telah memutuskan untuk pergi dan mengejar tujuan keberadaannya.
DOAAMPUH MEMATIKAN MUSUH DALAM SATU MALAM - Mantra Santet Paling Ampuh merupakan sebuah situs yang akan membantu dan membimbing Anda berjalan lurus ke jalan yang tepat untuk menuju kekayaan yang sebenarnya. Karena pada hakekatnya setiap manusia bisa menjadi kaya, hanya saja terkadang mereka tidak tahu atau salah jalan.
Adacobaan berupa kesusahan, kemiskinan, kelaparan, bangkrut, kecelakaan, bahkan sebaliknya cobaan atau musibah berupa kesenangan, kekayaan dll. keburukan qadha' (takdir), dan kegembiraan para musuh." (HR: Bukhari, Muslim & Abu Hurairah). Doa berlindung dari musibah sesuai sunnah (versi 3): para ulama menganjurkan agar doa di atas
BacaAmalan Doa Ini Agar Bisnis Terhindar dari Bangkrut (Dok.MNC Media) IDXChannel - Kondisi pandemi juga banyak mengguncang para pelaku bisnis dimana salah satu risiko yang sering terjadi adalah kebangkrutan. Namun sebagai manusia kita diwajibkan untuk terus berikhtiar secara dzohir (lahiriyah), dan juga ikhtiar secara secara batin melalui doa.
Freie Presse Zwickau Er Sucht Sie. Bacan Doa Nabi Musa AS Menghadapi Musuh dan Meluluhkan Lawan Bicara - Berikut doa yang dibaca Nabi Musa AS saat menghadapi musuh dan meluluhkan lawan bicaranya. Setiap aktivitas sehari-hari, umat Islam dianjurkan senantiasa berdoa, berdzikir dan berserah diri pada Allah. Dengan begitu agar mendapat kebaikan, kecukupan, bantuan, dan pertolongan dari Allah. Termasuk juga, amalan doa ketika akan mengikuti tes ujian, tes wawancara, interview kerja, menghadapi atasan, berbicara di panggung atau di depan banyak orang. Doa ini pernah diamalkan Nabi Musa ketika menghadapi Firaun yang Adi Kuasa pada masanya. Kisah doa ini, ketika Nabi Musa khawatir dakwah Islam tidak sampai kepada Firaun, jika dia tidak bersabar hati dan bertutur lemah lembut. Apalagi Firaun yang begitu zalim tidak segan-segan akan membunuh siapa saja yang menentang kebijakan dan kekuasaan. Doa Meluluhkan Lawan Bicara Doa ketika Berhadapan dengan Musuh Berikut amalan dan bacaan doanya رَبِّ اشْرَحْ لِيْ صَدْرِيْ robbisyroh lii shodrii وَيَسِّرْ لِيْۤ اَمْرِيْ
Berdoa. Ilustrasi JAKARTA - Islam mengajarkan seorang Muslim untuk tidak pernah mencari musuh meskipun hanya seorang. Akan tetapi ketika ada orang yang memusuhi dan bermaksud berbuat jahat, maka seorang Muslim tidak boleh berdiam diri. Jika musuh itu bermaksud untuk merampas harta atau juga mencelakai anak keturunan, bahkan menyakiti jiwa, maka seorang Muslim punya kewajiban membela diri dan mempertahankannya dengan sekuat tenaga. Dalam menghadapi musuh terlebih yang ditakuti baik karena fisiknya atau pengaruhnya di tengah masyarakat luas, maka ada sebuah doa yang diajarkan Rasulullah. Doa tersebut berisi permohonan kepada Allah agar musuh yang ditakuti itu dikalahkan. Sebab hanya Allah Yang Maha Perkasa. Berikut doanya sebagainya Rasulullah mewasiatkan kepada Ali bin Abi Thalib. Ini dapat ditemukan dalam kitab Wasiyatul Mustofa yang disusun Syekh Abdul Wahab bin Ahmad bin Ali bin Ahmad bin Ali bin Muhammad bin Musa Asy Syarani Al Anshari Asy Syafi'i Asy Syadzili Al Mishri atau dikenal sebagai Imam Asy عَلِيُّ، إِذَا لَقِيْتَ مَنْ تَحْذُرُهُ فَقُلْ اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَدْرَأُ بِكَ فِيْ نَحْرِهِ وَاسْتَكْفِيْكَ غَضَبَهُ وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّهِ Wahai ali, jika engkau bertemu seseorang yang kamu takuti maka ucapkan lah olehmu اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَدْرَأُ بِكَ فِيْ نَحْرِهِ وَاسْتَكْفِيْكَ غَضَبَهُ وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّهِAllahumma inni idzroubika fiyy nahrihi wastakfyyka ghidzobahu wa 'audzubika min syarrihiYa Allah sesungguhnya aku berlindung padaMu pada lehernya musuh itu kuserahkan matinya musuh itu padaMu, dan aku mohon perlindungan kepadaMu dari marahnya musuh itu, dan aku berlindung padaMu dari kejahatannya musuh itu. BACA JUGA Update Berita-Berita Politik Perspektif Klik di Sini
Khasiat dan keutamaan asma At tawwab التوابBarang siapa yang memperbanyak bacaan dzikir asma At tawwab maka Allah akan mempermudah baginya untuk kembali pada keadaan semula, semisal terpuruk atau kekhususannya barang siapa yang membaca asma At tawwab siang dan malam maka ia tidak akan dihinggapi dan keutamaan asma Allah Al mustaqim المنتقمAsma المنتقم bersifat memaksa dan mendesak. asma tersebut merupakan dzikirnya malaikat Al muntaqim bisa menghancurkan musuh yang jahat, dengan cara membacanya sebanyak mungkin, kemudian berdoa agar orang jahat tersebut celaka, maka orang jahat tersebut akan celaka seketika. Khasiat dan keutamaan asma Al 'afuwwu العفوBarang siapa yang memperbanyak dzikir asmaul husna Al 'Afuwwu maka Allah akan menjadikan orang tersebut cinta akan ahlak yang mulia, dan dijauhkan dari perbuatan siapa yang berbuat dosa/kesalahan dan ia takut akan hukuman, baik dari hakim atau selain hakim, dan orang tersebut berdzikir dengan asma العفو sebanyak hitungan hurufnya dengan rumus perhitungan ABAJADUN maka ia akan aman dari apa yang ia takutkan dan ini sangat sesuai cocok bagi orang yang bernama Asma Allah الغفور, الغالى, العفو ketiga asma tersebut berdekatan, baik arti dan asma tersebut sangat sesuai digunakan/diamalkan untuk menolak segala sesuatu yang menyakitkan dan menyengsarakan, baik urusan dunia ataupun akhirat. barang siapa yang berdzikir dengan asma tersebut maka ia tidak akan pernah menyesal, merasa kaget ataupun takut, dan akan bebas dari hiruk pikuk nya zaman.
- Berikut ini adalah Bacaan Doa Agar Rezeki Lancar dan Terhindar dari Bangkrut serta Lilitan Hutang. Masalah uang dan hutang kadang memang membuat seseorang merasa hidupnya pelik. Beberapa dari mereka kemudian menempuh jalan pintas untuk keluar dari masalah tersebut. Padahal yakinlah, bahwa Allah SWT tidak akan memberikan masalah yang berada di luar kemampuan hambanya. • Doa Rajab Agar Diberkahi di Bulan Syaban dan Disampaikan hingga Ramadan Perlu menyempurnakan ikhtiar dan selanjutnya berdoa agar semua pintu rezeki terbuka. Berikut merupakan beberapa doa yang bisa diamalkan untuk memperlancar rezeki dan juga doa untuk menyempurnakan ikhtiar kamu terlepas dari jeratan utang. Doa agar rezeki lancar 1. Al-hamdu lillaahilladzi rozaqonii haadza min khoiri khaulin minnii wa laa quwwatin, alloohumma baarik fihi Artinya “Segala Puji Bagi Allah yang Telah memberi rizqi kepadaku dengan tidak ada daya dan kekuatan bagiku, Ya Allah, semoga Engkau senantiasa memberi berkah pada rezeki ku” Pasrahkanlah ikhtiar kamu dengan membaca doa ini setelah menunaikan salat 5 waktu, atau setelah salat tahajud. Baca juga doa ini pada pagi hari sebelum menjalankan usaha. 2. Allohumma innii as-asluka tarzuqoni rizqon halaalan waasi’an thoyyiban min ghairi ta’abin wala masyaqqatin walaa dloirin walaa nashabin innaka a-laa kulli syai-iin qodiir. Artinya, Ya Allah aku minta pada Engkau akan pemberian rizki yang halal, luas, baik tidak tanpa repot dan juga tanpa kemelaratan dan tanpa keberatan sesungguhnya Engkau kuasa atas segala sesuatu. Doa ini bisa dibacakan sesudah selesai shalat 5 waktu, shalat hajat dan tahajud dengan niat ikhlas sebagai ikstiar di dalam mencari rizki halal di jalan Allah. • Bacaan Doa Tolak Bala dan Doa Selamat Lengkap Agar Dijauhkan dari Wabah, Bencana dan Bahaya 3. Allohumma innii as-asluka tarzuqoni rizqon halaalan waasi’an thoyyiban min ghairi ta’abin wala masyaqqatin walaa dloirin walaa nashabin innaka a-laa kulli syai-iin qodiir.
Khutbah I اْلحَمْدُ للهِ اْلحَمْدُ للهِ الّذي هَدَانَا سُبُلَ السّلاَمِ، وَأَفْهَمَنَا بِشَرِيْعَةِ النَّبِيّ الكَريمِ، أَشْهَدُ أَنْ لَا اِلَهَ إِلَّا الله وَحْدَهُ لا شَرِيك لَه، ذُو اْلجَلالِ وَالإكْرام، وَأَشْهَدُ أَنّ سَيِّدَنَا وَنَبِيَّنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَ رَسولُه، اللّهُمَّ صَلِّ و سَلِّمْ وَبارِكْ عَلَى سَيِّدِنا مُحَمّدٍ وَعَلَى الِه وَأصْحابِهِ وَالتَّابِعينَ بِإحْسانِ إلَى يَوْمِ الدِّين، أَمَّا بَعْدُ فَيَايُّهَا الإِخْوَان، أوْصُيْكُمْ وَ نَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنْ، قَالَ اللهُ تَعَالىَ فِي اْلقُرْانِ اْلكَرِيمْ أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الَّشيْطَانِ الرَّجِيْم}، بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَانِ الرَّحِيْمْ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا الله وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا، يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ الله وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا وقال تعالى يَا اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا اتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ. صَدَقَ اللهُ العَظِيمْ Jamaah Jumát hafidhakumullâh, Pada suatu kesempatan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bertanya kepada para sahabat apakah mereka tahu yang disebut orang bangkrut. Hal ini sebagaimana dikisahkan dalam sebuah hadits yang diriwayatkan dari Abu Hurairah radliyallahu anh sebagai berikut أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ أَتَدْرُوْنَ مَا الْمُفْلِسُ؟ Sesungguhnya Rasulullah shallahu alaihi wasallam bertanya “Tahukah kalian siapakah yang dinamakan orang bangkrut?” قَالُوْا اَلْمُفْلِسُ فِيْنَا مَنْ لاَ دِرْهَمَ لَهُ وَلاَ مَتَاعَ Mereka para sahabat menjawab “Orang bangkrut menurut pendapat kami ialah mereka yang tidak mempunyai uang dan tidak pula mempunyai harta benda.” Jawaban seperti itu ternyata bukan sebagaimana yang dimaksudkan Rasulullah shallahu alaihi wasallam. Beliau tidak bertanya tentang ekonomi. Beliau ingin mengajak para sahabat mengetahui bahwa kebangkrutan bisa terjadi tidak hanya dalam bidang ekonomi, tetapi juga dalam bidang agama. Jadi di dalam agama juga ada perhitungan matematis terkait pahala dan dosa, seperti penambahan dan pengurangan di antara sesama manusia. Hal ini terjadi pada saat semua manusia berada di Padang Makhsyar untuk menjalani hisab yang akan menentukan apakah seseorang akan masuk surga atau neraka. Jamaah Jumát hafidhakumullâh, Dengan perhitungan seperti itu, dapat diketahui apakah seseorang akan termasuk orang beruntung atau justru orang bangkrut di akherat kelak. Adapaun yang dimaksud bangkrut dalam agama adalah sebagaimana penjelasan Rasulullah dalam lanjutan hadits berikut فَقَالَ إِنَّ الْمُفْلِسَ مِنْ أُمَّتِي، يَأْتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِصَلاَةٍ وَصِيَامٍ وَزَكَاةٍ، وَيَأْتِي قَدْ شَتَمَ هٰذَا، وَقَذَفَ هٰذَا، وَأَكَلَ مَالَ هٰذَا، وَسَفَكَ دَمَ هٰذَا، وَضَرَبَ هٰذَا. فَيُعْطِى هٰذَا مِنْ حَسَنَاتِهِ وَهٰذَا مِنٰ حَسَنَاتِهِ. فَإِنْ فَنِيَتْ حَسَنَاتُهُ، قَبْلَ أَنْ يَقْضَى مَا عَلَيْهِ، أُخِذَ مِنْ خَطَايَاهُمْ فَطُرِحَتْ عَلَيْهِ. ثُمَّ طُرِحَ فِي النَّارِ Nabi menjelaskan “Sesungguhnya orang bangkrut dari umatku ialah mereka yang datang pada hari kiamat dengan membawa amal kebaikan dari shalat, puasa, dan zakat. Tetapi mereka dahulu pernah mencaci maki orang lain, menuduh orang lain, memakan harta orang lain, menumpahkan darah orang lain dan memukul orang lain. Maka kepada orang yang mereka salahi itu diberikan pahala amal baik mereka; dan kepada orang yang lain lagi diberikan pula amal baik mereka. Apabila amal baik mereka telah habis sebelum hutangnya lunas, maka diambillah kesalahan orang yang disalahi itu dan diberikan kepada mereka; Sesudah itu, mereka akan dilemparkan ke dalam neraka.” Jadi setiap orang dari umat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mendapatkan pahala dari ibadah-ibadah yang mereka lakukan semasa hidupnya seperti shalat, puasa, dan zakat. Namun pahala-pahala yang didapat dari ibadah-ibadah wajib itu akan dikonfrontir dengan dosa-dosa sosialnya akibat berbuat zalim kepada sesama manusia seperti mencaci maki, menuduh, memfitnah, memakan harta orang lain seperti mencuri atau korupsi, membunuh secara tidak sah, melukai atau menyakiti orang lain baik secara fisik maupun non-fisik, dan sebagainya. Apabila besarnya dosa-dosa sosial akibat kezaliman tidak sebanding dengan kesalehan-kekesalehan yang dilakukannya karena banyaknya orang yang dizalimi atau tingginya tingkat kezaliman kepada orang tertentu, maka dosa-dosa dari orang-orang yang dizalimi akan diberikan kepada orang yang menzalimi hingga mencapai titik impas. Apabila titik impas tidak tercapai, maka Allah subhanahu wata'ala akan melemparkan orang yang menzalimi itu ke neraka. Orang seperti inilah yang disebut orang bangkrut dalam agama sebagaimana penjelasan Rasulullah dalam hadits di atas. Jamaah Jumát hafidhakumullâh, Kezaliman manusia terhadap manusia lainnya pada dasarnya merupakan urusan manusia karena termasuk wilayah muamalah. Namun demikian, Allah tidak membiarkannya hingga pihak yang melakukan kezaliman menyelesaikan masalahnya, misalnya dengan konpensasi tertentu dan/atau meminta maaf kepada pihak yang dizalimi semasa hidupnya. Apabila hal ini tidak dilakukan hingga masing-masing meninggal dunia, maka Allah akan memperhitungkannya di akherat kelak. Jadi melakukan kezaliman terhadap sesama manusia bukanlah persoalan sepele karena urusannya bisa sampai ke akhirat. Allah memang memperhatikan dan memperhitungkan setiap kezaliman seperti itu sebagaimana juga disebutkan dalam sebuah hadits marfu’ yang diriwayatkan dari Anas bin Malik radliyallahu anh sebagai berikut وَأَمَّا الظُّلْمُ الَّذِي لا يَتْرُكُهُ الله فَظُلْمُ الْعِبَادِ بَعْضِهِمْ بَعْضًا حَتَّى يُدَبِّرُ لِبَعْضِهِمْ مِنْ بَعْضٍ “Adapun kezaliman yang tidak akan dibiarkan oleh Allah adalah kezaliman manusia atas manusia lainnya hingga mereka menyelesaikan urusannya.” Oleh karena itu siapa pun hendaknya bersikap hati-hati kepada orang lain dengan menjaga lisan, tangan dan anggota badan lainnya agar terhindar dari dosa-dosa sosial akibat berbuat kezaliman kepada mereka. Allamah Sayyid Abdullah bin Alawi Al-Haddad dalam kitabnya berjudul Sabîlul Iddikâr wal I’tibâr bimâ Yamurru bil Insân wa Yanqadli Lahu minal A’mâr Dar Al-Hawi, Cet. II, 1998, juga menjelaskan bahwa di antara hal-hal yang amat diperhitungkan oleh Allah pada hari kiamat adalah perbuatan zalim manusia terhadap manusia lainnya sebagaimana kutipan berikut ini وَاعْلَمْأَنَّ مِنْ أَشَدِّ الْأَشْيَاءِ وَأَشَقِّهَا فِيْ مَوْقِفِ اْلقِيَامَةِ ظُلْمُ اْلعِبَادِ، فَإِنَّهُ اَلظُّلْمُ الَّذِيْ لَا يَتْرُكُهُ اللهُ “Ketahuilah bahwa di antara hal-hal berat dan sangat diperhitungkan pada hari kiamat adalah perbuatan zalim terhadap sesama manusia sebab hal ini merupakan kezaliman yang tidak akan dibiarkan oleh Allah.” Jamaah Jumát hafidhakumullâh, Oleh karena itu apabila kita benar-benar sayang pada diri sendiri, maka hal-hal yang harus kita lakukan dalam rangka mencegah kebangkrutan amal adalah menjaga agar pahala dari ibadah-ibadah yang kita lakukan tidak ludes oleh dosa-dosa sosial akibat kezaliman-kezaliman kita kepada orang lain. Jadi memang pahala-pahala dari berbagai ibadah saja seperti shalat, puasa, haji dan bahkan zakat sekalipun belum cukup menjadi bekal kita di akherat hingga ada kepastian bahwa orang-orang lain selamat dari lisan dan tangan kita melakukan kezaliman-kezaliman kepada mereka. Mudah-mudahan kita semua senantiasa diberi kekuatan oleh Allah subhanahu wata’ala untuk mampu menjaga lisan, tangan dan anggota tubuh lainnya dari melakukan perbuatan-perbuatan yang menzalimi sesama manusia seperti menyakiti hati orang lain, mencaci maki, memfitnah dan menuduh tanpa bukti, mengambil hak orang lain seperti mencuri dan korupsi, membunuh secara tidak sah, menyakiti secara fisik, dan sebagainya. Dengan cara ini semoga kita semua selamat dari predikat orang-orang bangkrut di akherat. Amin… amin ya rabbal alamin. جَعَلَنا اللهُ وَإيَّاكم مِنَ الفَائِزِين الآمِنِين، وَأدْخَلَنَا وإِيَّاكم فِي زُمْرَةِ عِبَادِهِ المُؤْمِنِيْنَ أعُوذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطانِ الرَّجِيمْ، بِسْمِ اللهِ الرَّحْمانِ الرَّحِيمْ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا باَرَكَ اللهُ لِيْ وَلكمْ فِي القُرْآنِ العَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيّاكُمْ بِالآياتِ وذِكْرِ الحَكِيْمِ. إنّهُ تَعاَلَى جَوّادٌ كَرِيْمٌ مَلِكٌ بَرٌّ رَؤُوْفٌ رَحِيْمٌ Khutbah II اَلْحَمْدُ للهِ عَلىَ إِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى إلىَ رِضْوَانِهِ. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا أَمَّا بَعْدُ فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوااللهَ فِيْمَا أَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَى بِمَلآ ئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعاَلَى إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللّهُمَّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ أَبِى بَكْرٍ وَعُمَر وَعُثْمَان وَعَلِى وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَىيَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءُ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ اللهُمَّ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ اْلمُوَحِّدِيَّةَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمَ الدِّيْنِ. اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَا وَاإنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ. عِبَادَاللهِ ! إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ Muhammad Ishom, dosen Fakultas Agama Islam Universitas Nahdlatul Ulama UNU Surakarta
doa agar musuh bangkrut